Jumat, 26 Januari 2018

Cilacap (ketika Belanda menjadi tawanan di dalam kota)

Sebelah selatan cilacap terdapat sebuah pulau yang bernama pulau Noesa Kembangan/ Nusakambangan (Pulau Terapung), Dari sumber yang didapat, pada tahun 1608 pulau ini  dijadikan sebagai tempat pengasingan oleh Raja-raja Mataram. Tempat yang berawa-rawa serta banyaknya binatang buas membuat tempat ini sangat tepat untuk digunakan sebagai "penjara".

Di jaman pemerintahan kolonial Belanda Delapan penjara dibangun secara berturut: Permisan (1908), Karanganjar (1912), Nirbaja (1912), Batoe (1925), Karangtengah (1928), Besi (1929), Gliger (1929) dan Limoesboentoe (1935). Pada tahun 1950, Kembangkuning ditambahkan di bawah pemerintahan Republik Indonesia. Empat penjara masih digunakan sampai saat ini. Pemerintahan saat ini juga telah membangun LP khusus narkotika dan maximum scurity.

Yang menarik justru ketika Jepang menghancurkan  Cilacap di tahun 1942. Pemerintahan Jepang membangun kamp-kamp tawanan perangnya di dalam kota Cilacap. Termasuk didalamnya adalah petinggi militer maupun pasukan khusus KNIL.

Gambar pertama adalah peta lokasi Kamp-kamp tawanan perang di Cilacap (selama pendudukan Jepang).
A. Hotel Bellevue / Wouters ( sekarang hotel wijayakusuma). Disini khusus untuk tawanan yang berpangkat.
B. Kamp Infantri yang terdiri dari bangunan tua (sekarang lapangan exs. Batalion sekarang).
B1. Garnizun (sekarang rumah sakit militer cilacap).
C. Kamp Artileri ( sekarang perkampungan).
D. Kamp KPM (sekarang stasiun Radio Pantai Pelabuhan)
E. Kamp Sociëteit (sekarang markas komando Kopassus).
F. Penjara (sekarang pertokoan /exs bioskop sinar).
G,H. Kebon Baroe (sekarang perkampungan).

Jepang mendistribusikan Jawa untuk administrasi tahanan perang di 4 distrik, dari tahun 1942 sampai awal 1943 masing-masing distrik memiliki kode sebagai berikut: Bandung (A), Tjilatjap (B), Surabaya (C) dan Malang (D). Kode ini digunakan untuk tanda dalam surat menyurat, gambar ke 2 dan 3 merupakan contoh kartu pos dari distrik Cilacap (B).
Indikasi B untuk Tjilatjap diikuti oleh sejumlah tanda kurung, mungkin nomor kamp. Diketahui adalah angka 0, 2, 9 dan 10 dan huruf S. Terkadang Teks di bagian belakang terdiri dari kalimat yang diresepkan tentang kesehatan dan lain-lain. Tahanan perang dilarang menggunakan layanan pos biasa, surat mereka akan ditandai dengan stamp huruf S. Apa arti S itu? Kemungkinan bahwa S adalah singkatan dari Strafkamp (kamp tahanan). Namun stemp dengan huruf S masih terus dipakai hingga tahun 1950 atau satu tahun setelah peralihan kekuasaan Belanda ke Indonesia. Di tahun 1945-1949 Belanda kembali menduduki Cilacap.

Literatuur:
Van Dulm, J./Krijsveld, W.J./ Legemaate, H.J./Liesker, H.A.M./ Weijers, G. Groen,  P.M.H. Van Marrewijk, B. Tett,  D. Geïllustreerde atlas van  de kampen in Nederlands-Indië 1942-1945, Asia Maior, 2000. Geïllustreerde atlas van  de kampen in Nederlands-Indië 1942-1945 deel II (supplement), Asia Maior, 2002. Marsroutes en dwaalsporen. Het Nederlands militairstrategisch beleid in Indonesië 1945-1950, Historical Section of the Royal Netherlands Army, The  Hague, 1991  De  >S-Stempels=  van Tjilatjap, mededelingenblad van de studiegroep ZWP no. 159 pp. 14/15, 2011. A postal history of the  Prisoners of War and Civilian Internees in East Asia during the Second World War, volume 2 Dutch East Indies  1942-1946 Paradise lost, BFA Publishing, 2003







#belajarsejarah
#sejarahlokal
#sejarahcilacap
#cilacap
#posindonesia
#kantorpos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar